Bismillah...
Pernahkah saat kau duduk santai dan menikmati harimu, tiba-tiba terpikirkan olehmu ingin berbuat sesuatu kebaikan untuk seseorang?
Itu adalah Allah yang sedang berbicara denganmu dan mengetuk pintu hatimu (QS 4:114, 2:195, 28:77).
Pernahkah saat kau sedang sedih, kecewa tetapi tidak ada orang di sekitarmu yang dapat kau jadikan tempat curahan hati?
Itulah adalah Allah yang sedang rindu padamu dan ingin agar kau berbicara pada-NYA (QS 12:86).
Pernahkah tanpa sengaja kau memikirkan seseorang yang sudah lama tidak bertemu, tiba-tiba orang tersebut muncul, atau kau bertemu dengannya, atau kau menerima telepon darinya?
Itu adalah Kuasa Allah yang sedang menghiburmu. Tidak ada yang namanya kebetulan (QS 3:190-191).
Pernahkah kau mendapatkan sesuatu yang tidak terduga, yang selama ini kau inginkan tapi rasanya sulit untuk didapatkan?
Itu adalah Allah yang mengetahui dan mendengar suara batinmu serta hasil dari benih kebaikan yang kau taburkan sebelumnya (QS 65:2-3).
Pernahkah kau berada dalam situasi yang buntu, semua terasa begitu sulit, begitu tidak menyenangkan, hambar, kosong bahkan menakutkan?
Itu adalah saat Allah mengizinkan kau untuk diuji, Dan Allah ingin mendengar rintihan serta do'amu agar kau menyadari akan keberadaan-NYA.... Karena DIA tahu kau sudah mulai melupakan-NYA dalam kesenangan (QS 47:31, 32:21).
Jika kau peka, akan sering kau sadari bahwa KASIH dan KUASA Allah selalu ada di saat manusia merasa dirinya tak mampu.
Beberapa menit ini tenangkanlah dirimu, rasakan kehadiran-NYA..., dengarkan suara-NYA yang berkata: "Jangan khawatir, AKU di sini bersamamu"
(QS 2:214, 2:186)
Segores tulisan yang hanya dibuat untuk belajar, berbagi cerita, pengalaman dan memberikan manfaat bagi sesama.
Selasa, 04 Februari 2014
Innallaha ma ana
Minggu, 05 Januari 2014
Error Prevention - pusatjamtangan.com (Bag.5-habis)
Error prevention
“Even better
than good error messages is a careful design which prevents a problem from
occurring in the first place. Either eliminate error-prone conditions or check
for them and present users with a confirmation option before they commit to the
action.”
Mencegah kesalahan sangatlah penting
bagi sebuah website e-commerce dalam proses bisnisnya. Website tersebut mungkin
tidak hanya dikunjungi untuk pengguna yang ingin membeli barang saja bisa jadi
pengguna yang ingin mencari tahu atau iseng-iseng juga tidak menutup
kemungkinan mereka mengunjunginya. Oleh sebab itu, diperlukan desain interaksi
yang bagus agar tidak terjadi kesalahan bagi para pengguna.
Setelah melihat
situs ini saya menemukan salah satu kesalahan yang seharusnya tidak terjadi,
yaitu menyediakan menu Beli Sekarang pada produk yang masuk dalam katagori
Sold-Out. Hal ini terjadi ketika saya memeriksa barang masa saja yang sudah
terjual habis. Memang barang tersebut tidak ada lagi pada Store, namun ketika
memilih jam yang sudah masuk katagori Sold-Out desain interaksi tersebut
mengatakan dapat dibeli sekarang kemudian muncul form pemesanan jika
mengkliknya. Nah ini merupakan penyampaian pesan kesalahan yang tidak bagus.
Rekomendasi yang saya berikan untuk kasus seperti ini adalah
menghilangkan katagori Sold-Out tersebut dan menggantinya dengan gambar jam
tangan yang sudah diberi tanda sold-out saja dari pada membuat menu yang salah
sehingga pengguna salah pengertian akibat desain interaksi yang salah atau
tidak bagus. Untuk prinsip ini saya memberikan rating penilaian sebesar 4 yang
benar-benar harus diperbaiki sehingga tidak terjadi kesalahpahaman pada
pengguna.
Demikianlah
hasil analisis prinsip desain interaksi yang saya lakukan dalam
memenuhi Ujian Akhir Semester mata kuliah Interaksi Manusia dan Komputer. Apa
yang saya sampaikan disini semuanya sesuai dengan penilaian subjektif yang saya
lakukan terhadap suatu situs e-commerce dengan alamat pusatjamtangan.com yang berdasarkan
Heuristic Evaluation – Nielsen (1995a) dan penilaian Severity Ratings (Nielsen, 1995b).
Mohon
maaf atas segala kekurangan dan kesalahan. Sekian.
Recognition Rather Than Recall - pusatjamtangan.com (Bag.4)
Recognition rather than recall
“Minimize the
user's memory load by making objects, actions, and options visible. The user
should not have to remember information from one part of the dialogue to
another. Instructions for use of the system should be visible or easily
retrievable whenever appropriate.”
Untuk meminimumkan pengguna dalam menggunakan
memorinya terhadap apa yang telah ia lakukan salah satunya menyediakan “remah
roti”/jejak link pada situs. pusatjamtangan.com sudah melakukan hal itu, namun
sayangnya terdapat kesalahan yang fatal dalam penyediaan jejak link tersebut.
Mengapa saya mengatakannya sebagai kesalahan yang fatal?
Bagian prinsip desain
interaksi yang kedua yaitu Recognition rather than recall. Dimana seharusnya pada bagian ini pengguna
tidak bertanya-tanya lagi “sekarang lagi dimana?, tadi apa ya?” Kesalahan
fatal yang terjadi yaitu ketidaksesuaian pada “remah roti”/jejak pada link yang
dibuka. Hal ini saya sadari ketika saya membuka katagori shop by gender di sebelah kanan. Saat halaman tersebut terbuka dan
saya memilih salah satu jam tangan untuk melihat info lengkapnya, jejak link yang sebelumnya home-shop by gender- berubah menjadi home-shop by price-100000-499000-swiss army.
Nah, disini menunjukkan ketidaksesuaian jejak link yang seharusnya dengan jejak
link yang terbuka sehingga pengguna salah menyadari halaman yang dibuka
sebelumnya. Hal ini terjadi mungkin karena banyaknya produk jam tangan yang
dijual serta banyaknya menu kumpulan berdasarkan katagori sehingga menyebabkan
kesalahan seperti ini. Padahal jam yang ditawarkan hanya itu-itu saja.
Pada awalnya produk
yang ditawarkan hanya menampilkan gambar, jenis, dan harga dari setiap jam
tangan. Tetapi pada jenis jam tangan ada beberapa yang memiliki nama sama
sesuai dengan merknya tidak mencantumkan tipe jam padahal tipe jam tersebut
berbeda. Jika tidak dibedakan pengguna akan merasa terganggu untuk melihat dan
menghafal hanya dengan gambarnya saja karena gambar antar jam satu dengan yang
lain hampir sama. Hal yang seperti inilah membuat pengguna harus mengingat
lebih banyak ketika mencari beberapa jam yang berbeda. Atau bahkan pengguna
akan membuka banyak tab baru untuk masing-masing jam yang diinginkan. Ketika
melakukan hal tersebut pengguna juga akan kebingungan yang mana tab dengan jam
uang sudah dibuka/dipilih dengan tab yang lain karena kesamaan nama untuk
setiap tab.
Selain itu, ketika
telah mendapatkan jam yang diinginkan pengguna akan membelinya dengan mengklik
menu Beli Sekarang. Nah, akibat yang terjadi ialah akan muncul tab baru yang
berisikan form pemesanan dengan nama, kode jam, alamat dll yang semuanya masih
kosong. Pekerjaan pengguna akan bertambah lagi untuk mengingat panjangnya kode
jam yang harus dimasukkan. Untungnya, form itu terbuka di tab baru jadi masih
bisa melihat di tab lainnya. Andai saja form tersebut terbuka pada tab yang
sama mungkin saja pengguna tidak jadi membeli jam tersebut.
Berdasarkan evaluasi
terhadap minimisasi ingatan pengguna, saya menilai tingkat keparahan dalam
prinsip interaksi ini pada rating 3. Kenyamanan pengguna harus dinomor satukan
agar pengguna betah untuk mencari informasi dan mendapatkan hasil yang ia inginkan.
Jika harus banyak mengingat-ingat bisa jadi pengguna merasa bosan dan lelah
untuk melanjutkannya lagi. Sehingga hal ini penting untuk diperbaiki sehingga
harus diberikan prioritas tinggi.
Rekomendasi yang saya
berikan dalam prinsip desain interaksi ini adalah pengelompokan katagori tidak
usah terlalu banyak mulai dari merk, gender, material, price dan sebagainya.
Toh produk yang ditawarkan juga itu-itu saja jam yang hanya memiliki dua merk,
hanya dikelompokkan untuk laki-laki dan harganya sudah tercantum sejak awal.
Misal, hanya ada katagori merk, dan paling popular sedangkan harga diurutkan
mulai dari yang murah atau yang mahal. Sedangkan untuk gender tidak perlu sebab
penggunakan jam tergantung selera, cocok atau tidak cocok. Kalau pengguna ingin
melihat detail dari jam tersebut bisa langsung memilihnya supaya tidak ada
pertanyaan “kok kayaknya sama kaya yang tadi?”. Selain itu, ketika menyediakan
form pemesanan sebaiknya diberikan petunjuk singkat pembelian karena dalam form
tersebut hanya ada pilihan Kirim. Ketika pengguna ingin membatalkannya pasti ia
bingung harus bagaimana sebelum ia membaca Cara Pemesanan.
Visibility of System Status - pusatjamtangan.com (Bag.3)
Visibility of system status
“The system
should always keep users informed about what is going on, through appropriate
feedback within reasonable time.”
Dalam tahap analisis prinsip desain interaksi
pada bagian ini, sistem diharuskan memberitahukan apa yang sedang terjadi
kepada pengguna jangan sampai pengguna dibuat bingung dengan suatu hal yang
tidak pasti atau tidak jelas.
Situs ini sebagian besar sudah memberikan
kondisi tersebut, namun ada saja hal yang terlupakan dan dipertanyakan.
Contohnya saja kondisi saat pengguna memberikan komentar terhadap suatu jam
tangan tertentu dan ditanggapi oleh admin tetapi antara komentar pengguna dan
jawaban admin tidak ada bedanya dalam hal desain interaksi. Keadaan ini pasti
membingungkan pengguna yang lain, “ini komentar atau tanggapan?” sebelum
diamati lebih lanjut lagi.
Dalam komentarnya hanya terdapat judul Comment
#2216, area/bingkai yang tidak ada fotonya, dan isi komentar, begitu pula
dengan tanggapannya. Secara sekilas ini terlihat sebagai barisan komentar para
pengguna padahal bagian bawahnya merupakan tanggapan dari admin. Nah, disinilah
letak kesalahan yang terjadi dalam prinsip visibilitas status sistem. Pengguna tidak
mengetahui keberadaan komentar dan tanggapan. Berikut merupakan gambar komentar
dan tanggapan pada web tersebut.
Contoh lain yang terjadi bagi pengguna
dalam memahami sedang dimana ia berada adalah pada saat memilih katagori shop
by gender dan membuka tab baru untuk katagori men’s watch yang sub katagori
dari shop by gender. Yang terjadi adalah kedua halaman tersebut sama saja
isinya yang berbeda pada jejak linknya saja. Jika pengguna tidak memperhatikan
jejak link tersebut ia menganggap itu adalah halaman yang sama, padahal
berbeda. Nah disinilah kesalahan sistem dalam memberikan informasi keberadaan
pengguna. Setelah diselidiki ternyata semua jam tangan tersebut untuk laki-laki
tidak ada untuk perempuan.
Berdasarkan kesalahan dalam
visibilitas status sistem saya memberikan penilaian kesalahan sebesar 3 yang sebaiknya
diperbaiki dan memiliki prioritas tinggi. Sehingga dengan perbaikan ini
pengguna lebih memahami apa yang sedang terjadi, sedang berada dimana dan hal
yang berkaitan dengan visibilitas status sistem.
Rekomendasi yang saya berikan adalah
sebaiknya komentar dan tanggapan yang diberikan pengguna dan admin lebih dibedakan
lagi misal dari warna, judul, atau bentuk tanggapan sedikit menjorok kedalam
agar mudah memahaminya. Sedangkan untuk kategori sebaiknya tidak diberikan link
apalagi link yang diberikan tidak benar/tidak sesuai judulnya seperti pada
katagori shop by price yang juga tidak jelas. Link yang mungkin diakses langsung
letakkan pada sub kategori agar tidak terjadi salah paham bagi pengguna.
Help Users Recognize, Diagnose, and Recover from Errors - pusatjamtangan.com (Bag.2)
Help users
recognize, diagnose, and recover from errors
“Error messages should be expressed
in plain language (no codes), precisely indicate the problem, and
constructively suggest a solution.”
Dalam evaluasi Help users recognize, diagnose, and recover
from errors ini tampak jelas ketika saya mencoba mencari produk dari
jam tangan bermerk Monaco 69 pada
kotak pencarian di sebelah kanan atas. Telah kita ketahui sebelumnya bahwa web
ini hanya menjual dua buah jam bermerk Alexandre
Christie dan Swiss Army. Namun,
ketika saya iseng mencari jam dengan kode tertentu tidak ada hasil yang
menandakan bahwa hasil pencarian itu ditemukan atau tidak. Biasanya ketika
hasil pencarian ditemukan akan muncul apa yang kita cari walaupun ada beberapa yang
tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Nah, dalam sistem pencarian ini
pengguna tidak ditunjukkan pemberitahuan apapapun dalam bagian utama halaman.
Setelah diselidiki ternyata web ini memberitahukan bahwa pencarian tidak
ditemukan pada judul tabnya seperti pada gambar dibawah ini.
Sangat menyayangkan sekali
ketika pengguna ingin mencari jam yang diinginkan melalui kotak pencarian,
mereka diberikan halaman lebar, hitam, yang kosong tanpa pemberitahuan apapun.
Hal ini menjadi kekurangan dalam membantu pengguna untuk mengenali, mendiagnosa
dan menyadari pada prinsip desain interaksi sistem. Pengguna seakan
bertanya-tanya “ini ada gak ya?, apa belum selesai di cari?” dan sebagainya.
Kemudian saya mencari pada
hamaman yang berbeda dengan kata kunci “mentari”. Saya tahu pasti tidak ada
hanya ingin melihat apakah hasilnya sama. Ternyata yang muncul adalah Mentari
dan link kalaman tempat saja mencari. Nah, dari sini saya berpikir bahwa
pencarian tersebut berdasarkan dimana hamalan yang kita cari. Dan hasilnya
tidak ada satupun pemberitahuan kalau pencarian tidak ditemukan hanya halaman
yang kosong.
Selain
mendiagnosis kesalahan dalam sistem pencarian saya juga melakukan percobaan
kesalahan pengisian form. Pada pengisian form terdapat pemberitahuan ketika belum mengisi bagian yang seharusnya diisi sehingga kesalahan dalam pengisian form dapat diminimalisir.
Dari skala 0 sampai 4, rating penilaian pada prinsip desain interaksi ini adalah 3 yaitu masalah kegunaan utama yang penting untuk diperbaiki sehingga harus diberikan prioritas tinggi. Karena dalam mengakses suatu website ada dua hal yang akan dilakukan yaitu searching dan browsing. Ketika pengguna ingin langsung mencari tujuan mereka maka yang dilakukan pertama kali adalah mencari pada kotak pencarian yang tersedia. Berbeda halnya dengan browsing yang mencari tau isi web secara mendalam dengan menyampingkan tujuan awal pengguna.
Rekomendasi yang
dapat saya berikan yaitu sebaiknya situs ini diperbaiki dalam hal sistem
pencarian sehingga dapat membantu pengguna dalam mengaksesnya. Selain itu,
ketika pengguna tidak dapat menemukan apa yang ia cari, berikan pemberitahuan
yang semestinya seperti : pencarian “Swiss Army 124 hitam” tidak ditemukan dan
sebagainya pada bagian utama halaman bukan pada judul tab atau halaman yang
kosong.
Langganan:
Postingan (Atom)