Rabu, 08 Agustus 2018

Ilmu Tentang Bersyukur

Tidak ada kata yang pantas kita ucapkan selain rasa syukur kita kepada Allah ta'ala. Karena nikmat Nya menjadikan seorang hamba dapat memahami ilmu. Ilmu yang kita gunakan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Ilmu yang disampaikan oleh Allah melalui manusia yang paling sempurna imannya, yang paling sempurna akhlaknya, menjadi teladan bagi kita semua yaitu Rosulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang sampai saat ini kita masih butuh untuk mempelajarinya.

Semoga Allah memberikan hidayah dan taufiq Nya kepada kita agar dapat mempelajari ilmu Al Quran dan Sunnah Rosulullah shallallahu 'alaihi wasallam serta pemahaman para sahabat terbaik beliau. Aamiin..

Ilmu merupakan anugerah yang Allah berikan kepada seseorang yang Ia kehendaki. Ilmu sebagai pembeda antara orang yang mengetahui dan tidak mengetahui. Ilmu itu nikmat. Nikmatnya ilmu bisa sampai mengalahkan nikmatnya fisik dan duniawi. Seseorang yang merasakan kelezatan ilmu seperti seseorang yang sedang lapar namun ia tidak merasakan lapar. Ilmu nikmatnya bagaikan oksigen. Berteduh dibawah pohon rindang pada panasnya siang. Membahagiakan hati, jiwa dan pikiran.

Salah satu ilmu yang harus kita miliki adalah bersyukur. Karena ilmu untuk bersyukur itu langka. Bahkan kita diajarkan untuk berdoa memohon ilmu untuk mensyukuri nikmat yang Allah berikan.

Allah SWT berfirman:

فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْۤ اَنْ اَشْكُرَ  نِعْمَتَكَ الَّتِيْۤ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًـا تَرْضٰٮهُ وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيْنَ
"Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh."
(QS. An-Naml 27: Ayat 19)

Bagi saya salah satu rasa syukur kepada Allah dengan kesempatanNya Allah hadirkan seseorang untuk saya belajar mengambil manfaat dari beliau. Semoga Allah memberikan kebaikan baginya.

Suatu pelajaran yang saya dapatkan darinya ialah beliau orang yang baik. Dengan segala kebaikannya saya pun bingung tidak tau ingin berkomentar ataupun bertanya kepadanya.

Pertama ia baik pada keluarganya terutama bagaimana cara ia berbakti kepada kedua orang tuanya. Ia paham tentang keutamaan berbakti pada kedua orang tua. Ini menarik. Pengamalannya pun berat tidak hanya teori saja tetapi perlu penerapan nyata. Tidak hanya hari ini saja tetapi untuk kedepannya dalam waktu yang lama. Saat ini pun saya masih perlu banyak belajar dan terus belajar. Karena selama kedua orang tua kita masih hidup itu adalah pintu surga bagi kita. Dan mendapatkan surga Allah tidaklah mudah. Pasti ada ujian Allah didalamnya. Namun tidak ada balasan dari Allah kecuali syurga. Dan pastinya ini butuh dukungan dari setiap pihak dalam kehidupan kita.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ». قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا ثُمَّ لَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ »

“Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina.” Ada yang bertanya, “Siapa, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, ”(Sungguh hina) seorang yang mendapati kedua orang tuanya yang masih hidup atau salah satu dari keduanya ketika mereka telah tua, namun justru ia tidak masuk surga.”(HR. Muslim)

Kedua beliau orang yang baik. Dengan kebaikannya saya bisa belajar dari apa yang ada pada dirinya. Bagaimana kepemimpinannya, menempatkan diri didepan orang, cara berbicara, bersikap, melihat orang, merespon dan mengkondisikan suasana dengan baik. Itulah karakter seseorang, berakhlak baik. Proses mendapatkannya dengan kebiasaan sadari kecil melalui kedua orangtuanya, saudaranya, lingkungannya, dan pemahaman agamanya.  Mungkin saya sendiri pun tak bisa sehebat dirinya. Jadi itu juga salah satu hal positif yang bisa saya dapatkan. Menjadi pribadi yang baik dengan karakter dan akhlak yang baik.

Terlepas dari itu semua atas izin Allah juga dengan kehadiran beliau untuk saya bisa bersyukur atas apa yang Allah kehendaki. Kemudian bercermin pada diri sendiri, ini looh hal2 yang masih harus dibenahi sebagai bahan evaluasi diri untuk kedepannya yang lebih baik.

Masih butuh proses dan bisa jadi proses ini membutuhkan waktu yang lama. Tapi tidak mengapa. Karena proses yang lama akan bertahan kuat dan juga membawa hasil maksimal tapi dengan syarat harus istiqomah dan pandai melihat sisi lain terutama hal2 baik yang membawa kualitas diri menjadi lebih baik.

Proses butuh persiapan. Dan persiapan sebagai bagian dari proses yang tidak instan itu lebih berasa daripada hanya sesaat saja. Kan semakin besar effort, semakin berasa bedanya, semakin besar juga pahalanya disisi Allah.

Semoga dengan ini kita sama2 belajar mengambil manfaat dan meningkatkan kualitas diri kita dihadapan Allah serta bermanfaat bagi manusia lainnya. Amiin..

Shallallahu 'ala nabiyyina muhammad wa'ala aalihi washahbihi wasallam.

1 komentar: