Waaaaaaahhhhh.... Liburan juga akhirnya. Setelah dua minggu full
ujian semester 5 yang menegangkan. Dag dig duar rasanya... Satu persatu
ujian dilalui dengan usaha yang cukup maksimal dan semoga hasilnya memuaskan, Aminnn... Salah satunya karena ada
sepotong kalimat yaitu #manjadda wa jada, yang selalu terbaca dari sms
seorang adik kelas yang terkirim saat ia membalas sms yang aku kirim.
Seminggu
sebelum ujian aku masik gak percaya diri buat menghadapi 'ujian' ini.
#hehe lebay# Aku masih menjadi diriku yang belum tau arah mau dibawa
kemana diri ini. Yah tepatnya sedang galau. Kalau dalam kondisi ini
rasanya aneh, kering, bosenan, pengennya yang enak2 aja entahlah itu
bisa dibilang gak baik buat orang yang berpikiran normal. Tapi ingat
nasihat dari seorang teman yang memberikan sms :
"Pernahkah kita merasa sedih dan
gundah tanpa kita tau sebabnya? Sadarilah ada orang yang sedang rindu
pada kita. Dia sedih melihat kita jauh dari-Nya, Dia iri kita lebih
sibuk dangan makhluk, urusan dan dunia kita. Dia ingin kita kembali
pada-Nya. Oleh karena itu, Dia membuat hati kita sedih dan gundah agar
hanya Dia tempat kita menitihkan air mata dan mengadukannya. Jika saat
ini kita sedang gundah tak menentu, itu bukti bahwa Allah sedang rindu
pada kita, rindu dengan air mata kita dan rindu rintihan pinta kita
pada-Nya."
Memang ini hanya sepotong sms penyemangat yang diberika pada saat kepanitiaan Spectrum lalu.
Tapi betapa menakjubkan bukan isinya? Allah ternyata sedang rindu pada
kita, sedang rindu pada diri ini yang banyak sekali melakukan kesalahan
dan kekhilafan. Makannya kalau sedang galau pasti inget sms ini, dan
Subhanallah sekali efek yang luar biasa terjadi pada beberapa hari sebelum UAS datang.
UAS memang hanya sebuah ujian dunia berupa secarik kertas yang
harus dihadapi pada fase ini. Jadi jangan takut sama kertas. Toh isinya
hanya beberapa pertanyaan kecil yang harus dijawab dan jika benar kita
mendapat nilai yang bagus tapi kalau tidak bisa artinya harus banyak
belajar lagi.
Ingat pekataan seseorang yang menelpon dari rumah, yang
menyemangati anaknya sebelum ujian. Iya benar itulah ibuku. Beliau yang
memberi semangat belajar yang serius, jangan mikirin yang lain, tetep
konsentrasi belajar jangan boleh diganggu. Waaahhh.. jadi merasa
bersalah nihh kalau belajarnya gak bener :(
Sebenarnya disini sedang diuji berbagai macam ujian. Ujian
semester, ujian hati, ujian kesabaran, ujian mental, ujian nafsu yang
sering labil pokoknya banyak deh. Semuanya mudah dihadapi dengan satu
kata yaitu ALLAH.
Saat itu hanya satu yang diminta, Ya Allah berikanlah hamba
ketenangan hati dan pikiran sehingga hamba dapat mengerjakan ujian
dengan benar, berilah peringatan jika salah dan berikanlah petunjuk
hamba dalam mengerjakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar